Selasa, 06 Desember 2011

Toko Buku Borders Dalam Kenangan Alumnus JIP-FSUI 1980

Oleh : Bambang Haryanto
Email : jip80fsui (at) gmail.com


Dudu sanak dudu kadang. Yen mati melu kelangan.”

Bukan kerabat, bukan saudara. Bila meninggal, ikut merasa kehilangan.

Jaringan toko buku Borders di Wheelock Place, pojok perempatan Orchard Road dan Patterson Road, Singapura, telah tutup untuk selamanya pada tanggal 3 September 2011 yang lalu.

Ada sepotong hati ini yang ikut hilang.

Artikel ini saya pajang di blog saya Buku-Buku Dalam Kehidupanku, 15/9/2011. Ternyata sekitar sebulan kemudian saya memperoleh email dari teman kuliah saya di tahun 1980. Gustina Sofia dari Bogor. Ia menulis :

"Mas Bambang,

Apa kabar, aku baca posting mu terbaru berjudul "Toko Buku Borders Dalam Kenangan". Saya juga merasa kehilangan, walaupun jarang-jarang kesana.

Terakhir ke toko itu 29 Mei 2011 dan dapat hadiah "tas kresek hitam" dengan tulisan "borders". Rupanya itu menjadi hadiah yang berkesan.

Btw, hari Rabu 28 September saya ke Wonogiri, sayang nggak sempat kontak dulu. Pertama kali ke Wonogiri, ternyata dekat ya dari Solo, TANPA MACET, he3.
Terima kasih dan selamat berkarya."

Terima kasih, Gustina.
Tak sangka kita memiliki rasa kehilangan yang sama untuk sebuah toko buku.Bagaimana sobat-sobat lainnya ?

Wonogiri, 6/12/2011

Minggu, 04 Desember 2011

Buku Komedikus Erektus di Perpustakaan Universitas Ohio Amerika Serikat

Oleh : Bambang Haryanto
Email : jip80fsui (at) gmail.com


The SBY Effect.
The Manmohan Singh Effect.
Dan The Komedikus Erektus Effect.

Nama pertama, SBY, adalah singkatan nama untuk presiden kita. Manmohan Singh adalah nama perdana menteri India. Komedikus Erektus, adalah judul buku humor politik saya.

Ketiganya bisa dimirip-miripkan memiliki kesamaan. Yaitu, ketiganya tidak begitu memperoleh apresiasi secara optimal di dalam negeri walau dihargai di manca negara.

Mungkin analogi itu berlebihan.

Tetapi untuk nasib buku Komedikus Erektus, semoga efek di atas itu menjadi kabar yang cukup bagus bagi para pencinta buku humor di Indonesia. Juga komunitas komedi di Indonesia.

Pasalnya, buku humor politik tersebut yang lengkapnya berjudul Komedikus Erektus : Dagelan Republik Kacau Balau (Imania,2010), rupanya kini telah terbang jauh. Bahkan menyeberangi samudera, untuk sampai ke kota Ohio, di Amerika Serikat.

Nampak dalam foto momen saat peluncuran buku itu dalam acara reuni trah saya, Trah Martowirono XXVI di Polokarto, Sukoharjo, bulan September 2011 yang lalu.

Di bawah label subjek "Indonesian wit and humor," "Indonesia -- Social conditions -- Humor" dan "Indonesia -- Politics and government -- Humor", syukurlah buku bersampul warna biru telah ikut bisa mengisi rak Perpustakaan Universitas Ohio, 30 Park Place, Athens, Ohio, Amerika Serikat.

Di antara ratusan atau ribuan buku berbahasa Indonesia yang mereka akuisisi, sungguh suatu kehormatan pula bahwa gambar sampul, data buku dan salinan resensi yang ditulis Badhui A. Suban, Sarjana Sastra Indonesia dari Universitas Padjajaran Bandung, telah ikut ditampilkan di blog perpustakaan tersebut.

Informasi tentang buku tersebut detilnya bisa Anda klik disini. Sementara informasi mengenai lokasi penempatannya di Perpustakaan Vernon R. Alden Library, 30 Park Place, Athens, Ohio, Amerika Serikat, bisa Anda klik disini.

Sebelumnya, juga diketahui bahwa buku yang sama telah pula menjadi koleksi perpustakaan terbesar di dunia, Library of Congress di Amerika Serikat dan Perpustakaan Nasional Australia di Melbourne.

Itulah secuplik cerita tentang upaya menyumbangkan khasanah ilmu pengetahuan dari dari alumnus JIP-FSUI untuk dunia. Siapa menyusul ?



Wonogiri, 5/12/2011

Solo Cyber Day 2011, Pustakawan ITB dan Mahasiswa JIP-FSUI 1980

Dear Kang Onno,

Semoga sehat-sehat dan sudah sembuh capeknya setelah menggembleng anak-anak muda Solo dalam ber-Internet secara cerdas dan memberikan manfaat di ajang Solo Cyber Day 2011, Solo, 4 Desember 2011.

Catatan yang akan saya ingat antara lain tentang seruan Anda agar warga Solo ngeblog setiap hari. Sayang, kayaknya hanya saya saat itu yang menyambut dengan tepuk tangan. Mungkin akan lebih heboh bila Kang Onno bilang, "update statusmu di FB setiap hari."

Tak apalah, tepuk tangan saya itu akan tetap saya lanjutkan di dunia maya, untuk menyebarkan pesan bahwa menulis di blog itu cenderung lebih bermakna dibanding menulis status wkwkwkwk di Facebook.

Catatan kedua, tentang perpustakaan digital Kang Onno yang Anda wariskan ke Apkomindo Solo ? Saya lupa mencatat. Kemana atau URL mana untuk bisa mengaksesnya ? Tentang perpustakaan, saat ketemuan Anda itu saya lupa menyampaikan titipan pesan dari priyayi asal Solo tetapi kini tinggal di Jakarta.

Beliau adalah Pak Blasius Sudarsono dari PDII-LIPI. "Titip salam, lama ga jumpa," katanya. Lalu beliau menambahkan info yang saya belum tahu, bahwa Kang Onno itu pernah menjadi kepala perpustakaan pusat ITB. Oh ya, Pak Blasius itu dosen saya. Saya pernah belajar di jurusan ilmu perpustakaan di Rawamangun, FSUI. Pernah pula main ke ITB, saat itu kepalanya Pak Adjat Sakri.

Moga-moga banyak email yang Kang Onno terima dari anak-anak muda Solo. Saya dan warga Trah Martowirono berterima kasih kepada Kang Onno, juga Mas Donny BU, yang telah sudi menorehkan tanda tangan di kanvas memorabilia trah (keluarga besar) kami.

Dalam foto jepretan jenius dari aktivis Internet asal Solo, Sadrah Deep, nampak dari kiri saya (Bambang Haryanto), Kang Onno dan Mayor Haristanto. Kanvas itu akan menjadi bahan cerita yang berlanjut di trah kami.

Sukses selalu.
Sampai ketemu lagi.


Bambang Haryanto
trah.blogspot.com
komedian.blogspot.com

Wonogiri, 5/12/2011